Apa Dampak Debat Pilkada Kaltim Bagi Pemilih, Ini Analisis Dosen Komunikasi Unmul

https://kaltim.tribunnews.com/2018/04/25/apa-dampak-debat-pilkada-kaltim-bagi-pemilih-ini-analisis-dosen-komunikasi-unmul


TRIBUNKALTIM.CO - Dalam debat publik memang kita harus melihat kelemahan lawan. Itu masuk strategi untuk meyakinkan publik, bahwa apa yang mereka sampaikan itu lebih argumentatif, lebih berdasar data daripada paparan yang diberikan lawan.
Jadi, yang dilemahkan adalah ide, gagasan, dari lawan yang sesuai dengan tema yang diberikan. Bisa dibilang, mendesak dengan elegan, mendesak dari sisi argumen yang lebih baik, bukan pada pribadi.

Debat sendiri menurut tata bahasa (KBBI) adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
Ada poin mempertahankan pendapat yang harus dilihat. Setiap debat, apapun yang disebut debat, harusnya melemahkan argumen dari pihak lawan. Kemampuan mendesak argumen lawan, kemampuan untuk menyanggah menjadi penting dan harus diperhatikan publik.
Akan sangat tidak cerdas, jika pasangan calon tidak bisa memberikan argumen/sanggahan sesuai tema yang diberikan.
Debat menjadi penting, karena ini bisa menjadi awal dari framing media ke depan. Apa saja yang menjadi hal menarik dari pernyataan/argumen/sanggahan paslon, bisa menjadi hal-hal yang bisa diberitakan dalam hari-hari setelahnya. Ini berimbas pada elektabilitas paslon.
Untuk itulah, pasti mereka sudah menyiapkan riset, apa-apa saja yang kemungkinan akan menjadi kelemahan tiap lawan, serta bagaimana untuk mempertahankan gagasan mereka masing-masing.
Saya melihatnya debat malah bisa mempengaruhi elektabilitas paslon bagi pemilih terdidik hingga sampai 50 persen. (*)




Komentar